05 Mei 2020
Penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) telah resmi diberlakukan di sejumlah wilayah di Indonesia untuk memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19. Hal ini secara tidak langsung membuat aktivitas mengendarai mobil menjadi berkurang atau tidak ada sama sekali. Namun tahukah Anda, mobil yang jarang digunakan dapat menimbulkan masalah pada komponen penting mobil. Nah, agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan, berikut ini beberapa komponen mobil yang paling berpeluang rusak dan tips pencengahannya yang di lansir dari berbagai sumber:
1. Aki mobil tekor atau melemah
Masalah pertama pada aki atau baterai kemungkinan menjadi lemah. Kondisi itu terjadi akibat tak adanya siklus pengisian ulang daya listrik yang biasa otomatis terjadi saat mesin hidup atau saat berjalan. Demi mencegah risiko kerusakan atau kehilangan daya listrik pada mobil, sebaiknya hidupkan mesin setiap hari sekitar 15-20 menit tergantung kondisi. Sesekali jalankan mobil untuk pengisian daya listrik pada aki yang maksimal.
2. Tekanan ban berkurang
Masalah yang sering dialami mobil yang lama tak dipakai adalah tekanan angin ban berkurang. Ini terjadi karena tekanan angin lebih cepat berkurang pada ban yang tidak berputar. Sebab jika ban tidak berputar, maka distribusi angin di dalam ban juga tidak merata. Selain itu ban yang jarang digunakan juga akan lebih mudah getas(KKBI: rapuh, mudah pecah, mudah robek) apalagi jika mobil di jemur di ruang terbuka dalam waktu relatif lama. Semakin lama mobil tidak digunakan, semakin mungkin pula karat merusak pelek. Sebaiknya jalankan mobil beberapa saat bisa hanya dengan berkeliling di sekitar rumah secara rutin. Hal ini agar tekanan angin pada ban tidak bertumpu pada satu titik saja dan tekanan angin terdistribusi secara merata.
3. Rem tangan macet dan karat pada piringan cakram
Adanya penggunaan rem tangan dalam intensitas waktu yang lama menyebabkan minyak pada piringan rem menjadi lengket. Kerusakan ini tentu saja dapat sangat berbahaya apabila suatu saat digunakan karena sistem pengereman menjadi tidak sempurna. Untuk mencegah kerusakan, lebih baik memarkirkan kendaraan tanpa menarik rem tangan, roda mobil dapat diganjal dengan batu dan diparkir di lokasi dengan permukaan datar.
4. Wiper cepat rusak
Komponen lain yang cepat rusak adalah wiper. Mirip dengan ban, keduanya terbuat dari karet, namun wiper memiliki komponen karet lebih kecil dan tipis sehingga pastinya akan cepat mengeras dan lebih cepat keropos. Anda dapat mengganjal atau angkat wiper agar tidak bersentuhan dengan kaca secara langsung. Ini meliputi wiper depan dan belakang. Jika wiper mengeras, maka daya sapunya tidak akan bisa maksimal. Malah, wiper dapat menggores permukaan kaca karena sudah tidak lentur lagi.
5. Bahan bakar mengendap
Komponen terparah pada mobil jika mesin dibiarkan lama tidak dihidupkan adalah kemungkinan terjadi korosi pada tangki bahan bakar. Dampaknya menjadi fatal, seperti penyumbatan saluran bahan bakar dan kebocoran yang berpotensi kebakaran. Iklim di Indonesia yang lembab dapat menyebabkan embun pada tangki sehingga bahan bakar akan tercampur dengan air. Sebelum didiamkan untuk waktu lama seperti saat ini, lebih baik tangki bahan bakar diisi dalam keadaan penuh agar menghindari timbulnya uap dan menimbulkan embun.
PSBB memang baik dilakukan untuk kepentingan kesehatan bersama saat ini, namun jangan sampai Anda mengabaikan kesehatan mobil Anda karena tidak pernah digunakan lagi. Pastikan juga mobil Anda telah memiliki Asuransi untuk memberikan proteksi lebih. Meskipun Anda #dirumahaja, BCAinsurance senantiasa hadir memberikan perlindungan untuk asset Anda. Info lebih lanjut hubungi call center kami haloBCA 1500888, tekan 6 untuk layanan Asuransi dan tekan 2 untuk layanan BCAinsurance.
BCAinsurance
Solusi tepat asuransi Anda
- Penunjang Komunikasi Bisnis -
Sumber: idntimes.com, detik.com, cnnindonesia.com, borneonews.co.id, carmudi.co.id, rpmsuper.com
Sumber Gambar: by Haidan on Unsplash
